Total Tayangan Halaman

Jumat, 16 Mei 2014

Liga Supersoccer Jala Pasundan 2014 Mencari Pemain Potensial Hingga ke Kecamatan


Berangkat dari rasa mirisnya terhadap minimnya putra daerah Jawa Barat yang mentas di Indonesia Super League manapun, maka digagaslah Liga Supersoccer Jala (Jago Bola) Pasundan 2014. Ini adalah sebuah kompetisi sepakbola kelompok umur 19 tahun yang digelar di hampir seluruh wilayah Jawa Barat.
Panitia pelaksana pusat (Jawa Barat) menentukan 16 kota/kabupaten untuk gelaran ini. Dan panitia menetapkan di setiap kota/kabupaten diikuti maksimal 16 kecamatan.
Kompetisi ini akan dimulai di wilayah priangan timur pada 25 April-9 Mei, yaitu Garut, Kota Tasilmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, Ciamis, Banjar-Pangandaran, Subang, Purwakarta dan Cimahi-Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan di area Pantura hingga ke Bandung, akan dilaksanakan mulai 13 Mei. Kota/kabupaten pesertanya adalah Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, Sumedang, Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Cianjur.
“Di setiap kota dan kabupaten ada 2 talent scout atau pemandu bakat. Jadi keseluruhan ada 32. Orang-orangnya sudah dikoordinir oleh Denny Syamsudin, yaitu pelatih-pelatih yang sudah mengikuti atau punya sertifikat pengprov (Pengurus Provinsi PSSI),” ungkap Tommy Apriantono, ketua panitia pusat dalam konferensi pers di salah satu cafe di Bandung, Rabu (2/4).
Pria lulusan S1 FPOK UPI dan melanjutkan S2 dan S3 sport science di Jepang ini menuturkan bahwa pelaksanaan kompetisi di setiap daerah, pihaknya bekerja sama dengan Pengcab PSSI setempat. Dan juara dari kota/kabupaten akan melaju ke babak knock out 16 besar, 1-9 September.
“Kenapa kita pilih antar kecamatan, supaya tidak didominasi SSB (Sekolah Sepakbola). Misalkan SSB UNI banyak pemain bagus, tapi kesempatan main tidak ada. Kalau pemain-pemainnya berasal dari kecamatan yang berbeda-beda kan bisa main di tim kecamatannya, membela daerahnya,” tutur Tommy.
Untuk juara 1, panitia menyiapkan hadiah 7,5 juta. Peringkat 2 sebesar 5 juta dan posisi 3 menapat 2,5 juta. Serta ada hadiah untuk tim fair play sebesar 2,5 juta. Dan di akhir tahun akan digelar Perang Bintang dari pemain-pemain pilihan.
“Intinya kami ingin menjembatani kemunduran sepakbola Jawa Barat. Sekarang lihat saja, klub ISL dari Jawa Barat hanya 2, Persib dan Pelita Bandung Raya. Dan jika dilihat lagi, pemain-pemainnya sebagian besar berasal dari luar Jawa Barat. Sehingga kami berharap kompetisi ini bisa menjembatani dan mencari potensi pemain asli Jawa Barat. Kami sangat berharap pemain-pemain ini ke depannya bisa mendapat tempat di U-21, klub Divisi I bahkan ISL,” papar Tommy.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar